Pengertian HTTPS, Cara Kerja, Fungsi dan Bedanya dengan HTTP
Di sisi lain, HTTPS dapat diibaratkan seperti mengirimkan surat yang terkunci dan diamankan dengan segel. Surat tersebut tidak dapat dibuka atau diubah oleh siapa pun selain penerima yang sah. Hanya penerima yang memiliki kunci yang tepat yang dapat membuka segel dan membaca isinya. Dengan demikian, surat tersebut tetap aman dan terjaga kerahasiaan serta integritasnya selama perjalanan.
Dalam analogi ini, surat adalah data yang dikirimkan antara pengguna dan server web. HTTP akan mengirimkan data secara terbuka dan rentan terhadap penyalahgunaan atau perubahan oleh pihak ketiga. Sementara itu, HTTPS akan mengenkripsi data dan memastikan bahwa hanya pihak yang berwenang yang dapat mengakses dan memahami isi data tersebut.
Dengan menggunakan HTTPS, Anda dapat memastikan bahwa informasi pribadi, seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau data sensitif lainnya, tetap aman saat Anda berkomunikasi dengan situs web yang menggunakan protokol ini.
Pengertian HTTPS
HTTPS merupakan singkatan dari Hypertext Transfer Protocol Secure. Ini adalah protokol komunikasi yang digunakan untuk mengamankan transfer data antara pengguna dan situs web. HTTPS menggunakan enkripsi SSL/TLS (Secure Sockets Layer/Transport Layer Security) untuk melindungi integritas dan kerahasiaan data yang dikirimkan antara pengguna dan server.
HTTPS menggunakan SSL (Secure Sockets Layer) atau TLS (Transport Layer Security) untuk enkripsi dan keamanan komunikasi. Selama beberapa tahun terakhir, ada peningkatan kekuatan dan keamanan dalam versi SSL/TLS yang digunakan, serta peningkatan implementasi praktik terbaik dalam konfigurasi dan penggunaan SSL/TLS.
Ada pergeseran menuju penggunaan enkripsi yang lebih kuat dalam HTTPS. Penggunaan algoritma enkripsi yang lebih aman, seperti SHA-2 (Secure Hash Algorithm 2) dan AES (Advanced Encryption Standard), telah menjadi standar, sementara algoritma yang lebih lemah, seperti MD5 (Message Digest 5), telah ditinggalkan.
Validasi sertifikat SSL/TLS menjadi lebih ketat untuk memastikan keaslian dan kepercayaan situs web yang menggunakan HTTPS. Otoritas sertifikat yang mengeluarkan sertifikat SSL/TLS harus mengikuti proses validasi yang lebih ketat untuk memverifikasi pemilik domain.
TLS 1.3 adalah versi terbaru dari protokol TLS yang digunakan dalam HTTPS. TLS 1.3 memberikan peningkatan kecepatan, keamanan, dan efisiensi dalam komunikasi. Ini mengurangi latensi dengan menghapus langkah-langkah tukar kunci yang tidak perlu dan memperkenalkan teknik enkripsi yang lebih canggih.
Cara Kerja HTTPS
Cara kerja HTTPS adalah sebagai berikut:
1. Inisiasi koneksi
Pengguna menginisiasi permintaan HTTPS dengan mengakses situs web yang menggunakan protokol ini melalui browser.
2. Permintaan enkripsi
Browser klien mengirimkan permintaan enkripsi ke server web.
3. Pertukaran kunci
Server web merespons permintaan dengan mengirimkan sertifikat SSL yang berisi kunci publik server. Sertifikat ini diterbitkan oleh otoritas sertifikat terpercaya.
4. Verifikasi sertifikat
Browser klien memverifikasi keaslian sertifikat dengan menggunakan kunci publik otoritas sertifikat. Jika sertifikat valid, proses dilanjutkan.
5. Kunci sesi
Browser klien menghasilkan kunci acak dan mengenkripsi dengan menggunakan kunci publik server yang diperoleh dari sertifikat SSL. Kunci tersebut dikirim ke server.
6. Dekripsi dan kunci sesi
Server web menggunakan kunci pribadi yang sesuai dengan kunci publik untuk mendekripsi kunci sesi yang dikirim oleh browser klien.
7. Komunikasi aman
Setelah kunci sesi didirikan, browser klien dan server web menggunakan kunci sesi untuk mengenkripsi dan mendekripsi data yang dikirim antara keduanya. Data yang ditransfer melalui HTTPS dienkripsi sehingga sulit bagi pihak yang tidak berwenang untuk membaca atau memanipulasi informasi tersebut.
Fungsi HTTPS
Fungsi utama HTTPS adalah melindungi integritas, kerahasiaan, dan keaslian data yang dikirimkan antara pengguna dan server web. Beberapa fungsi penting HTTPS antara lain:
- Enkripsi data, HTTPS menggunakan enkripsi untuk mengamankan data yang ditransfer antara pengguna dan server. Ini membantu mencegah akses yang tidak sah dan pemalsuan data.
- Keaslian, HTTPS memastikan bahwa pengguna berkomunikasi dengan server yang benar dan bukan dengan pihak yang tidak berwenang. Sertifikat SSL digunakan untuk memverifikasi identitas server.
- Integritas data, HTTPS melindungi integritas data dengan menggunakan tanda tangan digital yang memastikan bahwa data tidak diubah selama transfer.
- Kepercayaan pengguna, dengan menggunakan HTTPS, pengguna dapat merasa lebih aman dalam berinteraksi dengan situs web dan melakukan transaksi online. Ini membantu membangun kepercayaan pengguna terhadap situs web tersebut.
Perbedaan utama antara HTTP dan HTTPS
1. Keamanan
2. Port
3. Sertifikat SSL/TLS
4. Protokol Default
5. SEO (Search Engine Optimization)
Mesin pencari, seperti Google, cenderung memberikan peringkat lebih tinggi pada situs web yang menggunakan HTTPS daripada yang hanya menggunakan HTTP. Menggunakan HTTPS dapat meningkatkan kepercayaan dan keamanan situs web, sehingga memberikan keuntungan dalam hal SEO.
Dalam ringkasan, HTTPS adalah versi yang aman dari HTTP karena menggunakan enkripsi data, validasi sertifikat, dan port yang berbeda. Ini melindungi integritas, kerahasiaan, dan keaslian data yang dikirimkan antara klien dan server.
Penutup
Sebelum memasukkan informasi sensitif atau melakukan transaksi online, pastikan bahwa situs web yang Anda kunjungi menggunakan HTTPS. Perhatikan adanya ikon gembok atau tanda kunci di bilah alamat browser, yang menandakan bahwa sambungan aman.
Post a Comment for "Pengertian HTTPS, Cara Kerja, Fungsi dan Bedanya dengan HTTP"
Silahkan tinggalkan komentar berupa saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan. Hanya komentar dengan Identitas yang jelas yang akan ditampilkan, Komentar Anonim, Unknown, Profil Error tidak akan di approved