Perbandingan Metode Perencanaan Campuran Job mix Design Beton Antara Metode Doe Dan ACI
Dalam praktek ada beberapa metode rancangan campuran beton yang telah dikenal, antara lain seperti metode DOE yang dikembangkan oleh Department of Environment di Inggris dan Metode ACI (American Concrete Institute).
Metode SNI 03-2834-2000 merujuk ke metode Doe (Department of Environment) , dalam prosedur rancangan campurannya mengadopsi beberapa asumsi sebagai berikut (Alkhaly, 2016) :
Pada penelitian Arifal Hidayat, yang berjudul perbandingan job mix design beton Antara metode Doe dan ACi yang dimuat pada Jurnal Aptek Vol. 6 menyatakan bahwa, berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa rancangan campuran beton dari metode ACI menghasilkan nilai kuat tekan beton yang lebih besar dibandingkan metode DoE.
Metode rancangan campuran beton dengan cara DOE ini di Indonesia dikenal sebagai standar perencanaan oleh Departemen Pekerjaan Umum dan dimuat dalam Standar SNI 03-2834-2000, "Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal". Sedangkan SNI 7656:2012, “Tata cara pemilihan campuran untuk beton normal, beton berat dan beton massa” mengacu pada ACI.
Secara garis besar kedua metode tersebut didasarkan pada hubungan empiris, bagan, grafik dan tabel, tetapi pada beberapa procedural terdapat perbedaan.
Pada artikel terdahulu telah dibahas Perencanaan Campuran Job Mix Desain Formula Beton yang bisa dilihat disini. Pembahasan dan metode yang digunakan pada pembahasan tersebut adalah Job mix Design Beton metode Doe.
Metode SNI 03-2834-2000 merujuk ke metode Doe (Department of Environment) , dalam prosedur rancangan campurannya mengadopsi beberapa asumsi sebagai berikut (Alkhaly, 2016) :
- Metode ini berlaku untuk semen Ordinary Portland Cement (tipe I), Rapid Hardening Portland Cement (tipe II),High Early Strength Cement (tipe III) dan Sulphate Resisting Portland Cement (tipe V).
- Metode ini membedakan antara agregat pecah (batu pecah) dan tidak pecah (agregat alami/kerikil) yang akan mempengaruhi jumlah pengguna air.
- Memperhitungkan gradasi dari agregat halus berdsarkan zona dan menganggap gradasi dari agregat halus akan mempengaruhi tingkat kemampuan kerja dari campuran beton.
- Rasio optimum dari volume curah agregat kasar per kubik beton tergantung dari ukuran maksimum nominal dari agregat kasar dan gradasi agregat halus.
- Kadar air dalam campuran beton hanya dipengaruhi oleh tingkat kemudahan kerja yang diperlukan, dinyatakan uji slump.
- Ukuran maksimum nominal dari agregat kasar, dianggap tidak mempengaruhi proporsi campuran.
- Metode mengadopsi campuran beton dengan rasio air semen (fas) 0,5.
Prosedur perancangan campuran beton menurut metoda SNI 03 – 2834 – 2000 |
Metode SNI 7656:2012 yang merujuk ke metode ACI (American Concrete Institute) , dalam prosedur rancangan campurannya mengadopsi beberapa asumsi sebagai berikut (Alkhaly, 2016) :
- Metode ini tidak membedakan jenis semen hidrolik (berlaku untuk semua jenis semen hidrolik) dan jenis agregat
- Konsistensi campuran yang mempengaruhi kemudahan kerja dianggap hanya tergantung pada kadar air bebas dari proporsi campuran, dinyatakan dalam uji slump.
- Rasio optimum dari volume curah agregat kasar per kubik beton tergantung hanya pada ukuran maksimum nominal dari agregat kasar.
- Jenis pemadatan berpengaruh pada tinggi slump yang dianjurkan.
- Estimasi volume bahan campuran beton dapat dilakukan berdasarkan ekivalensi berat maupun ekivalensi absolut.
- Metode ini tidak memberikan batasan kadar minimum beton yang dapat digunakan.
- Metode ini memberikan pengurangan air sebesar 18 kg/m3 pada campuran beton yang menggunakan agregat kasar alami/kerikil.
Prosedur perancangan campuran beton menurut 7656:2012 |
Artinya bahwa rancangan campuran beton fc' 22,5 MPa metode ACI lebih ekonomis dan lebih kuat dari metode DoE. Dimana penelitian tersebut dibatasi hanya pada mutu beton fc' 22,5 MPa dan diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mutu beton lainnya.
Sedangkan dari hasil penelitian Y. R. Alkhaly yang berjudul PERBANDINGAN RANCANGAN CAMPURAN BETON BERDASARKAN SNI 03-2834-2000 DAN SNI 7656:2012 PADA MUTU BETON 20 MPa, Hasil penelitian menunjukkan kuat tekan yang dihasilkan oleh SNI 2000 dan SNI 2012 berturut-turut: 21,95 MPa dan 23,01 MPa. Selanjutnya, nilai slump untuk kedua rancangan beton tersebut bertut-turut: 60 mm dan 70 mm.
Hasil ini memperlihatkan bahwa nilai kuat tekan yang diperoleh dari rancangan campuran berdasarkan SNI 2012 lebih tinggi dibanding nilai kuat tekan SNI 2000 dan keduanya memberikan nilai slump yang baik. Kedua SNI memberikan hubungan empiris dan relatif dari terhadap bahan beton dalam campuran, sehingga rancangan kadar bahan yang dihasilkan oleh masing-masing metode akan berbeda satu sama lain, yang pada akhirnya akan memberikan hasil kuat tekan yang berbeda pula.
Post a Comment for "Perbandingan Metode Perencanaan Campuran Job mix Design Beton Antara Metode Doe Dan ACI"
Silahkan tinggalkan komentar berupa saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan. Hanya komentar dengan Identitas yang jelas yang akan ditampilkan, Komentar Anonim, Unknown, Profil Error tidak akan di approved