Proses Lengkap Pembuatan Bata Ringan Lightweight Concrete Block
Bata ringan adalah sebuah bata yang memiliki banyak keunggulan dibanding dengan bata konvensional. Dengan menggunakan bata ringan maka kebutuhan akan jumlah spesi/perekat bata juga menjadi berkurang.
Selain itu bata ringan juga memiliki ketahanan meredam panas yang lebih baik dari bata merah/konvensional. Sehingga ruangan yang menggunakan bata ringan akan cenderung lebih dingin dari pada ruangan yang menggunakan bata biasa.
Dengan keunggulan berat yang lebih kecil dari bata biasa, maka kebutuhan struktur pondasi bisa lebih di perkecil dan lebih ekonomis, terutama untuk bangunan dengan jumlah lantai lebih dari 1.
Pada dasarnya bata ringan adalah sebuah beton, dimana beton konvensional pada umumnya memiliki berat yang lumayan besar, yaitu sekitar 2,4 ton/m3. Secara garis besar beton dibagi dalam 3 kelas berdasarkan berat jenisnya :
Penerapan penggunaan Normal-Weight Concrete biasanya sebagai bahan bangunan atau gedung. Light-Weight Concrete umumnya digunakan sebagai dinding ataupun atap bangunan gedung. Heavy-Weight Concrete biasanya dipergunakan untuk pembangunan struktur bangunan tinggi, jembatan atau flyover.
Selain itu bata ringan juga memiliki ketahanan meredam panas yang lebih baik dari bata merah/konvensional. Sehingga ruangan yang menggunakan bata ringan akan cenderung lebih dingin dari pada ruangan yang menggunakan bata biasa.
Dengan keunggulan berat yang lebih kecil dari bata biasa, maka kebutuhan struktur pondasi bisa lebih di perkecil dan lebih ekonomis, terutama untuk bangunan dengan jumlah lantai lebih dari 1.
- Normal-Weight Concrete yaitu beton dengan massa jenis sekitar 2400 kg/m3
- Light-Weight Concrete yaitu beton dengan massa jenis sekitar 1800 kg/m3
- Heavy-Weight Concrete yaitu beton dengan massa jenis sekitar 3200 kg/m3
Penerapan penggunaan Normal-Weight Concrete biasanya sebagai bahan bangunan atau gedung. Light-Weight Concrete umumnya digunakan sebagai dinding ataupun atap bangunan gedung. Heavy-Weight Concrete biasanya dipergunakan untuk pembangunan struktur bangunan tinggi, jembatan atau flyover.
Beton Ringan sejauh ini hanya diaplikasikan sebagai partisi, lebih tepatnya penggunaannya dilakukan pada bagian dinding bangunan yang membuatnya disebut menjadi bata ringan. Bata ringan dikenal ada 2 (dua) jenis: Autoclaved Aerated Concrete (AAC) dan Cellular Lightweight Concrete (CLC). Keduanya didasarkan pada gagasan yang sama yaitu menambahkan gelembung udara ke dalam mortar akan mengurangi berat beton yang dihasilkan secara drastis.
Bata ringan CLC adalah beton selular yang mengalami proses curing secara alami, CLC adalah beton konvensional yang mana agregat kasar (kerikil) diganti dengan gelembung udara, dalam prosesnya mengunakan busa organik yang kurang stabil dan tidak ada reaksi kimia ketika proses pencampuran adonan, foam/ busa berfungsi hanya sebagai media untuk membungkus udara.
Berikut ini kita akan membahas bagaimana cara membuat bata ringan Cellular Lightweight Concrete.
Apa saja bahan untuk membuat bata ringan clc ? berikut bahan bahan persiapan untuk membuat bata ringan clc,
Semen
Semen yang digunakan adalah Semen tipe PCC yang biasa dijual di toko bangunan. kebutuhan semen untuk Sekali mix adalah berdasarkan perbandingan 1;2 dimana semen 1 pasir 2 bagian atau 1 :3 . kebutuhan semen ini bisa berubah tergantung dari uji coba dan kualitas bata yang diinginkan. Jika kapasitas mixing adalah 1 m3 maka semen yang digunakan bisa sebanyak 4 sak atau 200 kg.
Pasir
Pasir halus yang digunakan tidak boleh mempunya kadar lumpur >5 % serta tidak ada butiran kasar dan bahan lain yang masuk. Komposisi pasir halus untuk kapasitar produksi 1 m3 yaitu 400 kg. Sama seperti kebutuhan semen, kebutuhan pemakaian pasir ini dapat berubah tergantung dari kebutuhan kekuatan dan kualitas bata ringan yang diinginkan.
Air, Zat Adiktif
Komposisi air untuk kapasitar produksi 1 m3 yaitu 70 kg, sedangkan komposisi zat adiktif yang digunakan adalah sekitar 1.5 kg. Kebutuhan air dan adiktif ini tidak bisa dijadikan patokan, tapi merupakan perkiraan yang tergantung dari uji coba. bisa saja air yang dibutuhkan harus lebih banyak dengan melihat kondisi adukan bata ringan.
Sedangkan adiktif adalah sejenis pengeras beton yang fungsinya untuk mengeraskan beton lebih cepat dari biasanya yang juga berfungsi untuk membuat bata ringan menjadi keras dan tidak terjadi kerusakan saat pembongkaran.
Foam Agent
Foam agent untuk kapasitas produksi 1 m3 yaitu sekitar 1 L yang dilarutkan dengan air sebanyak 50 kg air. Sama seperti air dan adiktif, penggunaan foam agent ini juga harus mengikuti rekomendasi dari manufacture foam agent tersebut.
Sedangkan untuk peralatan dalam membuat bata ringan harus dipersiapkan sebelum diproduksi, seperti misalnya pembersihan cetakan, memberikan pelumas dan lain lain.
Proses mix
Masukkan air yang telah dicampur dengan zat adiktif . Setelah tercampur masukkan pasir dan semen sesuai perencanaan. Perhatikan proses pencampuran, apabila telah tercampur merata masukkan foam agent dan cek berat jenis bata ringan.
Apabila Berat jenis bata ringan telah sesuai dengan Berat jenis rencana yaitu diantara 650 – 900 g/mL tuangkan coran bata ringan kedalam cetakan sesuai dengan ukuran yang telah tersedia. Semakin kecil Bj yang direncanakan maka akan semakin ringan bata yang dihasilkan. Dengan semakin ringan bata maka kemungkinan kekuatan juga akan berkurang. Sehingga perlu dilakukan perencanaan yang matang antara kebutuhan berat bata ringan dengan kekuatannya.
Apabila Berat jenis bata ringan telah sesuai dengan Berat jenis rencana yaitu diantara 650 – 900 g/mL tuangkan coran bata ringan kedalam cetakan sesuai dengan ukuran yang telah tersedia. Semakin kecil Bj yang direncanakan maka akan semakin ringan bata yang dihasilkan. Dengan semakin ringan bata maka kemungkinan kekuatan juga akan berkurang. Sehingga perlu dilakukan perencanaan yang matang antara kebutuhan berat bata ringan dengan kekuatannya.
Kemudian hasil coran bata ringan dituang kedalam cetakan dengan ukuran yang direncanakan, misalnya 60 x 20 cm dengan variasi ketebalan dibutuhkan yaitu 7,5 cm, 10 cm, atau 11 cm.
Bata ringan yang di produksi harus dirawat sedemikian rupa, Dimana pada proses curing/perawatan beton sama halnya dengan beton biasa. Kekuatan bata ringan akan bertambah seiring waktu. Adapun proses curing bata ringan sangat disarankan dilakukan seperti berikut ini
- Bata ringan disusun berdasarkan blok tanggal produksi
- Bata ringan yang sudah disusun di stok tidak diperbolehkan di bawah sinar matahari langsung, karena panas terik matahari bisa mengganggu proses hidrasi bata ringan yang mengakibatkan mutu bata ringan yang tidak tercapai.
- Selama umur 7 hari bata ringan di curing dengan menjaga kelembaban bata ringan melalui proses penyiraman.
Agar didapatkan hasil yang sesuai dengan mutu yang diinginkan maka diperlukan Proses pengawasan dan pengendalian yang akurat dan tercatat, proses pengawasan mutu bata ringan adalah suatu kegiatan untuk memastikan semua proses terlaksana dengan baik. Pengendalian mutu bata ringan perlu diberlakukan secara terukur dan terjaga.
I feel very grateful that I read this. It is very helpful and very informative and I really learned a lot from it. self compacting concrete
ReplyDeleteSlmt siang pak...
ReplyDeleteAlhmdllah bisa membaca artikel yg bpak buat, bernanfaat sekali dan terima kasih banyak.