Pengujian Berat Jenis Pasir
Ilustrasi : Pasir |
Agregat halus adalah butiran halus yang memiliki kehalusan 2mm – 5mm. Sedangkan menurut SNI 02-6820-2002 , agregat halus adalah agregat dengan besar butir maksimum 4,75 mm
Menurut nevil (1997), agregat halus merupakan agregat yang besarnya tidak lebih dari 5 mm, sehingga pasisr dapat berupa pasir alam atau berupa pasir dari pemecahan batu yang dihasilkan oleh pemecah batu.
Persyaratan agregat halus secara umum menurut SNI 03-6821-2002 adalah sebagai berikut:
- Agregat halus terdiri dari butir-butir tajam dan keras.
- Butir-butir halus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca. Sifat kekal agregat halus dapat di uji dengan larutan jenuh garam. Jika dipakai natrium sulfat maksimum bagian yang hancur adalah 10% berat.
- Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (terhadap berat kering), jika kadar lumpur melampaui 5% maka pasir harus di cuci.
Apa saja standard agregat halus untuk beton ? Lebih lengkap dapat dilihat disini>>Parameter dan Standard Lengkap Agregat Halus (Pasir) untuk Beton
Sedangkan berat jenis adalah perbandingan antara berat dari satuan volume dari suatu material terhadap berat air dengan volume yang sama pada temperatur yang ditentukan
Nilai-nilainya adalah tanpa dimensi. Volume yang dimaksud disini adalah besarnya volume benda yang ditimbang itu sendiri. Sebagai contoh jika sebuah batu ditimbang maka akan menghasilkan masa batu , jadi jika dicari berat jenis batu tersebut maka berat jenisnya adalah perbandingan antara massa batu dengan volume batu itu sendiri.
Berat volume agregat adalah massa per satuan volume bahan agregat dalam jumlah besar, dimana volume tersebut termasuk volume partikel itu sendiri dan volume rongga antar partikel
Diibaratkan segenggam batu dimasukkan dalam gelas lalu ditimbang maka akan diketahui berat batu tersebut (dikurangi berat gelas). Untuk mencari berat volumenya maka volume yang diukur adalah volume gelas tersebut.
Volume pasir adalah volume dari wadah |
Selain itu, pemeriksaan berat jenis dan SSD pasir merupakan hal yang penting untuk mengetahui pasir tersebut telah memenuhi syarat atau belum untuk bahan campuran adukan beton. (misal pada Peraturan Umum Untuk Bahan Bangunan Di Indonesia (PUBI), 1982 Pasal 11 Pasir Beton “Syarat berat jenis pasir yang baik adalah 2.4-2.9”
Tujuan Pengujian
- Untuk mengetahui berat jenis pasir
Standar Uji
Pengujian ini menunjuk pada ASTM.C 128-1993, ASTM.C 33-2001, SNI 03-1970-1990, SNI 03-6889-2002.
Alat dan Bahan :
- Piknometer 1000 cc
- Loyang
- Timbanganan analitik
- Kerucut
- Spatula
- Kerucut
- Pasir kondisi SSD (Saturated Surface Dry) 500 gram.
- Air.
Prosedur Praktikum :
Siapkan pasir kondisi SSD ( Satured Surface Dry)
Setelah adonan pasir siap, lakukan pengecekan dengan kerucut. Isi 1/3 dari kerucut tersebut, tumbuk 8 kali. Lakukan hal tersebut hingga dua kali.
Lepas kerucut dan apabila tinggi pasir yang terbentuk yaitu 2/3 dari kerucutnya maka pasir tersebut sudah menjadi pasir SSD.
Nol kan timbangan lalu timbang labu takar 1000 cc dan catat hasilnya.
Masukkan pasir ke dalam labu takar.
Timbang lagi pasir beserta Labu takar , timbang pasir kondisi SSD ( Saturated Surface Dry ) itu sebanyak 500 gr.
Menimbang labu takar |
Timbang dan catat berat Air, pasir, beserta labu ukurnya.
Pasir dan air dikeluarkan dari labu takar, lalu labu takar diisi air hingga batas kapasitas lalu timbang dan catat.
Contoh Hasil Perhitungan
Berat Piknometer = 223,5 gr
Berat pasir = 500 gr
Berat pasir + air (B) = 1317,3 gr
Berat air (C) = 997,9 gr
Berat pasir + piknometer + air =1540,8 gr
Berat piknometer + air = 1221,4 gr
Berat Jenis Pasir SSD = 500/ (500+ C-B )
Berat Jenis Pasir SSD = 500/ (500+997,9 - 1317,3)
Berat Jenis Pasir SSD = 2,76855
Post a Comment for "Pengujian Berat Jenis Pasir"
Silahkan tinggalkan komentar berupa saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan. Hanya komentar dengan Identitas yang jelas yang akan ditampilkan, Komentar Anonim, Unknown, Profil Error tidak akan di approved