Pelaksanaan Quality Control (QC) Mutu Beton
Inti dari QC beton adalah pembahasan mengenai langkah apa saja yang bisa dilakukan untuk menjamin bahwa mutu beton pada saat proses pengecoran berlangsung sesuai mutu beton yang di, rencanakan
Sebagai kontraktor profesional, kiranya sangat ingin tahu pasti perihal pengertian-pengertian penting QC mutu beton Berdasarkan peraturan beton yang baru (SNI - O3 - 2847 -2002, Pasal 7) yaitu antara lain:
Notasi Mutu Beton
Dalam peraturan baru yang berlaku saat ini, mutu beton dinyatakan dengan notasi f'c dan nilai kuat tekannya dinyatakan dalam MPa.
Jumlah Benda Uji Untuk Kuat Tekan
Hasil uji kuat tekan beton diperoleh dari rata-rata kuat tekan 2 (dua) buah (atau sepasang) benda uji berbentuk silinder berdiameter 150 mm dan tinggi 300 mm yang telah berurnur 28 hari
Mengapa perlu 2 (dua) buah, tak lain untuk menjamin kesahihan kualitas pembuatan benda uji & proses uji tekannya. Bila hasil uji dari benda uji berbeda jauh, maka akan memberi indikasi ada yang tidak baik pada kualitas benda uji atau dalam proses penekanannya.
Arti Hasil Uji f'c Dan Kode Benda Uji.
Benda uji yang diuji tekan adalah sample beton yang diambil dari beton yang dipakai untuk pembuatan sekelompok komponen struktur beton. Bila kuat tekan yang diperoleh dari sample itu memenuhi syarat kuat tekan, maka mutu beton kelompok komponen tadi akan dinyatakan OK pula
Bila terjadi sebaliknya, maka mutu beton kelompok komponen tadi menjadi tidak memenuhi syarat. Oleh sebab itu pemberian kode pada benda uji silinder wajib dilakukan sebagai berikut:.
Gbr 1 diatas menunjukkan 2 buah silinder suatu proyek yang telah diberi kode dimana kodenya memiliki arti sebagai berikut:
7a dan 7b : menunjukkan nomor benda uji dan pasangannya.
x : mencatat lokasi kelompok komponen struktur yang diwakili
oleh silinder 7a dan 7b
6/8 : berarti dicor tanggal 6 Agustus
8.50 : Berarti dibuat pada pukul 8 lebih lima puluh menit
Frekuensi Pengujian.
Sample benda uji (untuk tiap mutu beton) diambil tidak kurang (ambil yang lebih besar) dari:
- satu pasang untuk tiap hari pengecoran
- satu pasang untuk tiap 720 rn3
- satu pasang untuk tiap 500 rn2 luasan lantai atau dinding
Kuat Tekan Yang Memenuhi Syarat (SNI 2847 Pasal 7.6.3.3)
Bila hasil uji beton telah terkumpul dan telah disusun sesuai urutan tanggal pembuatannya, kuat tekan kelompok beton yang diwakili oleh benda uji silinder dianggap memenuhi syarat bila dua hal berikut ini dipenuhi:
- (a) Tidak ada nilai kuat uji tekan (rata-rata dari kuat tekan 2 silinder) yang lebih kecil dari f'c - 3.5 MPa
- (b) Tidak ada nilai kuat uji tekan rata-rata dari 3 uji tekan yang berurutan yang lebih kecil dari f'c.
Contoh: Tabel berikut ini menunjukkan hasil uji kuat tekan beton bermutu f'c : 30 MPa dari suatu proyek.
Menurut syarat SNI ps 7.6.3.3:
Batas dari syarat (a) adalah : 30 - 3.5 : 26.5 MPa
Batas dari syarat (b) adalah : 30 MPa
Evaluasi:
- Kuat tekan silinder tanggal 10/8/08 : 25.8 MP, cenderung disebabkan oleh kesalahan dalam pembuatan silinder no 1b.
- Beton di semua kelompok komponen memenuhi syarat mutu
- Beton (syarat (a) dan syarat (b))
- Kesimpulan: Beton kelompok D s/d H memenuhi syarat.
Manfaat Uji Tekan Beton
Di Laboratorium beton permintaan uji tekan beton disyaratkan memasukkan sample uji maksimum sebanyak 10 buah silinder. Pimpinan proyek diharapkan memanfaatkan uji tekan ini seperti yg dicontohkan di Butir "Kuat tekan yang memenuhi syarat" di atas yg dapat menunjukkan kondisi mutu beton yang diwakili oleh 5 pasang bend-a uji dari 5 kelompok komponen struktur yaitu: D, E, F, G, H.
catatan: untuk memenuhi kuat tekan silinder pada umur 28 hari, laboratorium harus melakukan uji tekan pada hari yang berbeda disesuaikan dengan tanggal pembuatan benda uji.
Post a Comment for "Pelaksanaan Quality Control (QC) Mutu Beton"
Silahkan tinggalkan komentar berupa saran, kritik, atau pertanyaan seputar topik pembahasan. Hanya komentar dengan Identitas yang jelas yang akan ditampilkan, Komentar Anonim, Unknown, Profil Error tidak akan di approved