Metode Pengujian SLUMP Beton Sesuai Dengan Standard SNI
Metode Pengujian SLUMP Beton |
Apa tujuan dilakukan pengujian Slump ?
Tujuan pengujian ini adalah untuk memperoleh angka slump beton. Pengujian ini dilakukan terhadap beton segar yang mewakili campuran beton. Hasil pengujian ini digunakan dalam pekerjaan :1) Perencanaan campuran beton;
2) Pengendalian mutu beton pada pelaksanaan pembetonan.
Definisi Slump Beton
Slump beton ialah besaran kekentalan (viscocity) / plastisitas dan kohesif dari beton segar.Slump pada dasarnya merupakan salah satu pengetesan sederhana untuk mengetahui workability beton segar sebelum diterima dan diaplikasikan dalam pekerjaan pengecoran
Nilai slump adalah nilai yang diperoleh dari hasil uji slump dengan cara beton segar diisikan ke dalam suatu corong baja berupa kerucut terpancung, kemudian bejana ditarik ke atas sehingga beton segar meleleh ke bawah
Sebagai petunjuk awal penetapan nilai slump, dapat mengacu pada tabel penetapan nilai slump adukan beton berikut :
Tabel penetapan nilai slump adukan beton |
Bagimana cara pengujian slump yang benar menurut SNI ????
Sebelumnya melakukan pengujian disiapkan peralatan yang diperlukan berikut ini
kerucut terpancung (kerucut Abram) |
- Cetakan dari logam minimal 1,2 mm berupa kerucut terpancung (cone) dengan diameter bagian bawah 203 mm; bagian bawah dan atas 102 mm, dan tinggi 305 mm; bagian bawah dan atas cetakan terbuka;
- Tongkat pemadat dengan diameter 16 mm, panjang 600 mm, ujung dibulatkan dibuat dari baja yang bersih dan bebas dari karat;
- Pelat logam dengan permukaan yang kokoh, rata dan kedap air;
- Sendok cengkung menyerap air;
- Mistar ukur.
Benda Uji
Pengambilan benda uji harus dari contoh beton segar yang mewakili campuran beton.Cara
PengujianPengujian Slump beton |
2) Letakkan cetakan di ataspelat dengan kokoh;
3) Isilah cetakan sampai penuh dengan beton segar dalam 3 lapis tiap lapis berisi kira-kira
1/3 isi cetakan; setiap lapis ditusuk dengan tongkat pemadat sebanyak 25 tusukan
secara merata; tongkat harus masuk sampai lapisan bagian bawah tiap-tiap lapisan;
pada lapisan pertama penusukan bagian tepi tongkat dimiringkan sesuai dengan
kemiringan cetakan;
4) Segera setelah selesai penusukan, ratakan permukaan benda uji dengan tongkat dan
semua sisa benda uji yang jatuh di sekitar cetakan harus disingkirkan; kemudian cetakan
diangkat perlahan-lahan tegak lurus ke atas; seluruh pengujian mulai dari pengisian
sampai cetakan diangkat harus selesai dalam jangka waktu 2,5 menit;
5) Balikkan cetakan dan letakkan perlahan-lahan disamping benda uji, ukurlah slump yang
terjadi dengan menentukan perbedaan tinggi cetakan dengan tinggi rata-rata benda uji.
Pengukuran Slump
Pengukuran slump harus segera dilakukan dengan cara mengukur tegak lurus antara tepi
atas cetakan dengan tinggi rata-rata benda uji; untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti
dilakukan dua kali pemeriksaan dengan adukan yang sama dan dilaporkan hasil rata-rata.
Sumber : SNI 03-1972-1990
terima kasih, ilmunya bermanfaat, saya mahasiswi sipil sm 8, doain lancar skripsinya Pak, makasih
ReplyDeleteAmin, semoga menjadi engineer yg handal
Deletemau bertanya kita menentukan batasnya itu bagaimana ya pak?
ReplyDeleteuntuk menentukan batasnya itu bagaimana ya pak?
ReplyDelete